Senin, 01 September 2014

Lestarikan Budaya Lehuhur Bersama Padepokan Panembahan Senopati



Padepokan panembahan Senopati di Desa Jatisari Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo.  Padepokan ini didirikan untuk melestarikan budaya luhur Nusantara ,karena setelah kita mengkaji nilai luhur nusantara sudah banyak yang punah serta tertimbun reruntuhan kemajuan zaman.

Kita dapat Meraba, bahwa para Nenek Moyang kita , banyak peninggalan yang harus kita lestarikan di antaranya, berbagai minyak, seperti macam Japa, macam Mantra, macam Asmak,  serta macam Rajah dan macam Ajian .

Selain itu, masih banyak lagi yang masih belum di Register (terdaftar) dalam melestarikannya. Sebab, ini perlu mencari bibit generasi muda yang Ulet, Dispilin dan Tekun dalam menjalani semua ujian berbagai hal.

Sekarang, sudah banyak terjadi penggeseran nilai kepercayaan pada yang masuk akal saja. Artinya, tanpa berbuat yang Magic (kekuatan), para anak muda sudah menyepelekan hal demikian.

Bahkan,  para pendahulu kita telah membuktikan berbagai fakta untuk melestarikan daya dan nusantara. Suatu contoh, dalam memerangi Belanda dan Jepang nenek moyang kita hanya menggunakan kacang hijau untuk melumpuhkan para penjajah di negara kita ini. Bahkan, kacang hijau itu, berubah menjadi pasukan Ghaib. Begitu juga alat berat penghacur, hanya di Ketepel oleh nenek moyang kita langsung runtuh begitu saja.

Oleh karena itu, keprihatinan untuk menumbuhkan semangat, pedepokan penebahan Senopati mengajak para generasi penerus bangsa agar peduli kepada budaya nusantara ini. Bahkan, penembahan sendiri,  ingin terus melestarikan adanya kekuatan Ghaib.

Sehingga, masih ada orang yang peduli terhadap peninggalan leluhur kita yang telah menjalani macam ritual Tapa Brata Ngembleng, Kumkum, Pati geni, Tirakat, bertapa puasa, Ruwetan dan Ngerawut.

Dengan demikian, padepokan penembahan senopati siap membimbing dan mengarahkan serta memberi petunjuk menjadi murid, guru. Bahkan siap mencetak untuk menjadi maha guru dan guru besar. Agar budaya nusantara ada penerusnya, setelah padepokan penebahan senopati mempelajari serta menelaah adanya Minyak-Minyak, Japa-Japa , Mantra, Ajian, Asmak, itu di dapat. Ternyata  sangat sulit, karena orang dulu mau dapat minyak itu harus bertirakat berbulan bahkan ada yang bertahun hanya ingin mendapatkan satu minyak.

Begitu juga Mantra dan Ajian mau mendapat kan itu perlu lapar dan melek untuk mendapatkan Ilham, Wahyu yang di ajar kan lewat Ghaib, bahkan pendahulu kita ada yang merelakan dirinya bertapa untuk mendapatkan Ajian dan Mantra saking begitu sulitnya.

Oleh karena itu, mari kita hargai para pendahulu kita yang sampai merelakan dirinya bertapa, masak kita yang hanya meneruskan hasil tapa mereka tidak mampu meneruskan , sungguh dait dan sedihnya kalau semua generasi muda tidak ada  yang peduli untuk melestarikan peninggalan ini.


Karena Indonesia besar dan bermartabat di mata dunia karena hal-hal yang tidak masuk akal , kita lihat aja di jaman penjajahan pada zaman dahulu kala. /(r)